SMK Negeri 1 Pangkalpiang

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Kamis, 10 Juni 2010

SEJARAH KEWIRAUSAHAAN

1
Modul kuliah 2
Sejarah dan Pengertian Kewirausahaan
Avin Fadilla Helmi & Rista Bintara Megasari*)
A. Sejarah Kewirausahaan
Sejarah kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode:
1. Periode awal
Sejarah kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh
Marcopolo. Dalam masanya, terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif.
Pihak pasif bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil keuntungan
yang sangat banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak aktif adalah pihak yang
menggunakan modal tersebut untuk berdagang antara lain dengan mengelilingi
lautan. Mereka menghadapi banyak resiko baik fisik maupun sosial akan tetapi
keuntungan yang diperoleh sebesar 25%.
2. Abad pertengahan
Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini
wirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek besar.
Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko namun mereka menggunakan sumber
daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan oleh pemerintah. Tipe
wirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang bekerja dalam bidang
arsitektural.
3. Abad 17
Di abad 17, seorang ekonom, Richard Cantillon, menegaskan bahwa
seorang wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku
mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang
tidak pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko.
4. Abad 18
Berlanjut di abad ke 18, seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik
modal, tetapi dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawan
akan membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan inovasinya. Pada masa
itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai seorang penemu.
2
5. Abad 19
Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagai
seseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk meningkatkan
pertambahan nilai personal.
6. Abad 10
Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang.
B. Pengertian Kewirausahaan
Ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, dan
entrepreneurial, dan entrepreneur.
1. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani
antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan
perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang
dibutuhkan seorang entrepreneur.
2. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam
organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan
pasar.
3. Entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya
berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang
menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan
pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
4. Entrepreneurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha.
Inventor dan Entrepreneur
Berikut ini beberapa perbedaan antara inventor dan entrepreneur. Inventor
didefinisikan sebagai seseorang yang bekerja untuk mengkreasikan sesuatu yang
baru untuk pertama kalinya, ia termotivasi dengan ide dan pekerjaannya. Inventor
pada umumnya memiliki pendidikan dan motivasi berprestasi yang tinggi.
Menurutnya, standar kesuksesan bukanlah dari moneter semata tetapi dari hak paten
yang didapatnya.
Sedangkan wirausaha atau entrepreneur lebih menyukai berorganisasi daripada
menemukan sesuatu. Ia mengatur dan memastikan agar organisasinya berkembang
dan bertahan. Entrepreneur berupaya mengimplementasikan penemuannya sehingga
disukai publik namun inventor lebih menyukai menemukan atau menciptakan
sesuatu.
3
Kewirausahaan mengacu pada perilaku yang meliputi:
1. Pengambilan inisiatif,
2. Mengorganisasi dan mengorganisasi kembali mekanisme sosial dan ekonomi
untuk mengubah sumber daya dan situasi pada perhitungan praktis
3. Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan.
Kewirausahaan meliputi proses yang dinamis sehingga dengan demikian
timbul pengertian baru dalam kewirausahaan yakni sebuah proses mengkreasikan
dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu
yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan
akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian
personal.
Melalui pengertian tersebut, terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang
wirausahawan yakni :
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan
menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh
wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi
tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin
terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi
atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward
berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan
usahanya.
C. Pengambilan Keputusan untuk Berwirausaha
Setiap orang memiliki ide untuk berkreasi namun hanya sedikit orang yang
tertarik untuk terus melanjutkan sebagai seorang wirausahawan. Berikut ini beberapa
paparan yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk berwirausaha:
1. mengubah gaya hidup atau meninggalkan karir yang telah dirintis. Hal ini
biasanya dipicu oleh keinginan untuk mengubah keadaan yang statis ataupun
mengubah gaya hidupnya karena adanya suatu hal negatif yang menimbulkan
gangguan.
4
2. Adanya keinginan untuk membentuk usaha baru. Faktor yang mendukung
keinginan ini antara lain adalah budaya juga dukungan dari lingkungan sebaya,
keluarga, dan partner kerja. Dalam budaya Amerika dimana menjadi bos bagi diri
sendiri lebih dihargai daripada bekerja dengan orang lain. Hal ini lebih memacu
seseorang untuk lebih mengembangkan usaha daripada bekerja untuk orang
lain. Selain itu, dukungan pemerintah juga menjadi faktor yang tak kalah
penting. Dukungan ini dapat terlihat melalui pembangunan infrastruktur, regulasi
yang mendukung pembentukan usaha baru, stabilitas ekonomi dan kelancaran
komunikasi. Faktor selanjutnya adalah pemahaman terhadap pasar. Tentu saja
hal ini menjadi penting terutama dalam meluncurkan produk baru ke pasaran.
Selanjutnya adalah peranan dari model yang akan mempengaruhi dan juga
memotivasi seorang wirausahawan. Faktor yang terakhir adalah ketersediaan
finansial yang akan menunjang usaha.
D. Peranan Wirausahawan dalam Perkembangan Ekonomi
Peranan wirausaha tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan perkapita
tapi juga memicu dan mundukung perubahan struktur masyarakat dan bisnis. Dalam
hal ini pemerintah dapat berperan sebagai inovator. Pemerintah akan bergerak
sebagi pelindung dalam memasarkan hasil teknologi dan kebutuhan sosial.
E. Kewirausahaan di Perguruan Tinggi
Banyak yang salah kaprah dalam memahami konsep kewirausahaan di
Perguruan Tinggi. Sering kali terjebak dalam pengertian entrepreneurial
(berwirausaha). Hal ini tidak salah 100 persen jika yang dijual masih merupakan
proses dari pengembangan bidang ilmunya (intrapreneurship) dan bukan tidak ada
kaitannya dengan pengembangan ilmunya.
Pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi tetap dikembangkan
dalam kerangka pengembangan ilmu melalui riset-riset yang dilakukan dan dicoba
untuk dipasarkan. Sehingga fokus utama pada inventor kemudian baru
kewirausahaan. Berdasarkan riset diharapkan mempunyai ‘keunggulan-keunggulan’
jika dipasarkan. Banyak contoh di sekeliling kita seperti VCO, nata de coco, dll.
F. Bahan diskusi
1. Bagaimana dengan situasi di Indonesia? Apakah budaya di Indonesia
menghargai peran seorang wirausahawan? Apakah wirausahawan sudah dapat
diterima sebagai suatu karir yang dapat disejejarkan dengan karir di tempat kerja
yang lain?
5
2. Bagaimana motivasi awal seorang yang merintis dunia usaha? Apa latar
belakang mereka? Bagaimana dengan diri saudara?
3. Diskusikan dengan teman Saudara, hasil riset seperti apa yang sesuai dengan
bidang studi Saudara, yang dapat dipasarkan?
Disarikan dari Hisrich, R.D. dkk. 2005. Entrepreneurship.sixth edition. New York:
McGraw-Hill.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar